Peluncuran penyaluran Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) 2012 diisyaratkan April 2012
atau tiga bulan lebih awal dari peluncuran tahun sebelumnya. Ini
dimaksudkan agar tim pengelola penyaluran punya waktu lebih banyak
untuk memverifikasi para calon penerima.
“Mudah-mudahan ada waktu untuk
verifikasi sehinga bisa menghasilkan penerima beasiswa yang
benar-benar berhak menerimanya,” ucap Ketua Tim Pengelola Penyaluran Beasiswa Kaltim Cemerlang, H Bohari Yusuf kepada wartawan di Samarinda, Kamis (29/3).
Penyaluran program BKC seperti diketahui menggunakan sistem Information and Communications Technology (ICT )
berbasis internet. Ini untuk menjawab keraguan masyarakat yang
menghawatirkan praktek KKN dalam penentuan mereka yang berhak menerima.
Karena itu, ia berharap launching lebih
awal ini semakin meyakinkan masyarakat bahwa penentuan calon
penerimanya memang benar-benar yang memenuhi persyaratan.
Namun, menurut Bohari yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kaltim
itu, ada perubahan mendasar tentang mekanisme penyaluran BKC 2012.
Kalau biasanya masuk anggaran Bansos, maka penyaluran 2012 dilakukan
di tiga instansi berbeda. Biro Sosial untuk beasiswa tidak mampu
atau korban bencana, disusul BKD bagi PNS yang ingin meningkatkan
kapasitas dan kompetensinya, dan Disdikbud untuk beasiswa prestasi.
“Jadi begini, kalau kita menyikapi Permendagri No 32/2011
tentang pedoman pemberian hibah dan Bansos, maka bantuan sosial
hanya untuk orang miskin dan mereka yang terkena bencana. Sedang
beasiswa kan bukan hanya untuk orang miskin, tapi ada juga mereka yang
berprestasi, termasuk PNS yang juga ingin meningkatkan
kualifikasinya,” urainya seraya menyebut, perbedaan mendasar itu
hanya mekanisme penyalurannya saja, sedang kategori dan besaran
setiap kategorinya sama seperti sebelumnya.
Menurut Bohari,
anggarannya tetap dialokasikan satu sumber untuk beasiswa Rp 100
miliar lebih. Tapi dibagi di tiga tempat. Cara pendaftarannya tetap
satu pintu melalui internet, kecuali hal-hal khusus seperti BKD dan
siswa terpencil baru melalui usulan dari kabupaten/kota
masing-masing. Bahkan, untuk memudahkan masyarakat di perbatasan yang
kesulitan akses mengurus beasiswa, Pemprov juga membuat kebijakan
khusus bagi mereka.
“Jadi di luar Rp 100 M lebih yang
dikelola Biro Sosial dan Disdik, disediakan juga alokasi khusus untuk
kawasan perbatasan yang langsung diserahkan ke tiga kabupaten kawasan
perbatasan melalui bantuan keuangan Rp 1 miliar per kabupaten.
Sedang mekanisme penyalurannya melalui Pemkab masing-masing,” katanya.
Sementara Kepala Disdikbud Kaltim, H
Musyahrim mengaku, Pemprov dari tahun ke tahun terus melakukan
perbaikan terhadap mekanisme penyaluran beasiswa. Tujuannya agar pemberian beasiswa
ini bisa tepat sasaran. Sasarannya kepada siswa yang akan
melanjutkan pendidikan, khususnya siswa kurang mampu tetapi
berprestasi.
“Keinginan kita sederhana. Tidak ada lagi
anak-anak kita yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan
Tinggi terbentur masalah pembiayaan. Karenanya ini memang
dialokasikan secara khusus oleh Pak Gubernur setiap tahun,” ucap
Musyahrim.
Sumber: diskominfo.kaltimprov.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar