Kepemimpinan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama wakilnya
Mukmin Faisyal telah dilantik pada 17 Desember 2013 lalu akan tetap
mengucurkan program Beasiswa Kaltim Cemerlang untuk periode 2014-2018. “Program Beasiswa Kaltim Cemerlang yang sudah digulirkan pada periode
2009-2013 akan tetap dilanjutkan dalam periode 2014-2018 karena program
ini untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) H Musyahrim. Program Kaltim Cemerlang yang berarti cerdas, merata dengan prestasi
gemilang, merupakan upaya Pemprov Kaltim memberikan beasiswa bagi
pelajar dan mahasiswa bukan hanya untuk warga Kaltim, tetapi juga untuk
warga Kalimantan Utara (Kaltara), provinsi baru hasil pemekaran dari
Kaltim.
Guna pemerataan penerima beasiswa, maka dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2014-2018, sistem pendaftaran
untuk memperoleh beasiswa mendapat revisi, yakni yang sebelumnya semua
pendaftarannya dilakukan melalui internet, maka ke depan untuk kawasan
perbatasan dan daerah terpencil dilakukan secara manual. Untuk daerah perkotaan, pendaftaran guna mendapatkan beasiswa tetap
dilakukan secara online, tetapi di kawasan perbatasan dan daerah
terpencil yang belum mendapatkan akses internet, maka dilakukan kerja
sama dengan dinas pendidikan di kabupaten untuk mendata pelajar dan
mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa. Beasiswa Kaltim Cemerlang diberikan kepada pelajar berprestasi dan
tidak mampu, termasuk kepada mahasiswa berprestasi dan tidak mampu di
semua program studi sehingga terjadi pemerataan penyalurannya. Selain menyalurkan beasiswa, pihaknya juga tetap mengembangkan
sekolah unggulan yang tersebar di kabupaten dan kota, pasalnya sekolah
unggulan untuk memberikan pelayanan kepada siswa unggul. Hal ini perlu dilakukan karena perkembangan pendidikan bagi siswa
unggul tidak akan maksimal jika hanya dididik setara dengan standar
pendidikan yang ada, pasalnya dalam pendidikan di sekolah umum dilakukan
penyamarataan.
Pengembangan sekolah unggulan bukan berarti mengecilkan kualitas
pendidikan pada sekolah konvensional atau sekolah umum. Sekolah
konvensional kualitasnya bagus, tetapi tidak cocok untuk siswa unggul. Bagi siswa yang tingkat kecerdasannya umum tetap bersekolah di
sekolah konvensional, tetapi bagi siswa unggul sebaiknya dididk di
sekolah unggulan.
Pada 2014 Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran sangat fantastis
untuk beasiswa, yakni mencapai Rp172,9 miliar yang diperuntukkan bagi
52.667 pelajar dan mahasiswa baik berupa beasiswa prestasi maupun
beasiswa tidak mampu. “Beasiswa Kaltim Cemerlang dari Pemprov
Kaltim pada 2014 ini mengalami kenaikan ketimbang tahun sebelumnya,
yakni pada 2013 diberikan kepada 31.116 penerima dengan total beasiswa
senilai Rp149 miliar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim. Alokasi beasiswa dan stimulan yang sebesar Rp172,9 miliar itu terdiri
Beasiswa Kaltim Cemerlang sebesar Rp125 miliar untuk 50.000 penerima,
pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi, yakni siswa SMAN 10, Mitra
Pasiad dan Studi Luar Negeri sebanyak Rp26,17 miliar bagi 697 orang. Kemudian untuk beasiswa kualifikasi guru sampai menyesaiikan strata
satu dan strata dua (S1 dan S2) senilai Rp19,93 miliar untuk 1.480
orang, dan beasiswa Tutor Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) senilai
Rp1,83 miliar bagi 490 orang.
Dia juga mengatakan bahwa dalam penyaluran beasiswa di tahun 2013 dan
tahun-tahun sebelumnya telah dilakukan evaluasi, sehingga dalam
penyaluran beasiswa mulai 2014 dan seterusnya akan lebih baik. Evaluasi dilakukan agar penerimanya lebih tetap sasaran dan
bermanfaat, sehingga mulai 2014 akan dilakukan dengan memberikan kuota
tertentu di setiap perguruan tinggi negeri dan swasta, atau proses
seleksi dan usulan dilakukan pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim dan
Kaltara. Diterapkannya sistem tersebut diharapkan masing-masing kabupaten dan
kota, perguruan tinggi, dan sekolah dapat menentukan kuota mereka, siapa
yang berhak menerima.
Meski begitu, Pemprov Kaltim tetap akan mengelola penerimaan beasiswa
yang telah diprogramkan, seperti untuk mahasiswa di Institut Teknologi
Kalimantan (ITK) di Balikpapan dan mahasiswa di Institut Seni dan Budaya
Indonesia (ISBI) di Kabupaten Kutai Kartanegara. Saat ini semua mahasiswa ITK masih melakukan kuliah di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, sedangkan mahasiswa ISBI
masih menumpang kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta,
tetapi jika Kampus ITK dan ISBI sudah terbangun, maka mereka akan pindah
ke Kaltim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar