Senin, 02 November 2015

Aku, Kau & Tuhan





Hai, kamu bagian takdirku yang dirahasiakan Tuhan sang pemilik kuasa...

Aku harap kamu dalam keadaan baik dan berbahagia ya.

Hari demi hari sekarang terasa berlalu sangat cepat. Meskipun terkadang aku pun sampai lupa mengingatmu walau hanya sebentar. Meskipun aku berlaku seperti itu, aku juga tahu kamu tetap saja sabar.

Baiklah...Tulisanku kali ini tidak akan begitu panjang, karena suatu saat ku ingin kamu membacanya segera disana. Aku yakin Tuhan pemilik segala kuasa, dan kuharap dimanapun kamu berada suatu saat secara kebetulan Tuhan akan mendampingkan kita pada suatu momen dimana kita berfikir pertemuan itu tidak disengaja.   

Mungkin saat ini kamu sedang ada disana, di sebuah tempat ciptaan Tuhan pada setangkup takdir kehidupan yang selalu kau syukuri. Mungkin hanya Tuhan yg tahu segalanya, apa yang kuinginkan disaat-saat ini.

Ada cinta yang kubuat tak berkesudahan. Itu takdirku, yang tersemat dalam tulisan.

Aku butuh kamu untuk melawan diri ini. Kuakui menyayangiku sungguh merepotkan. Namun kuberharap, kekuranganku yang lengkapkanmu. Aku selalu bermimpi untuk menikmati masa mendatang. Masa dimana kita telah paham cara memaknai hidup sebenarnya, dimana hanya ada kita yang semakin dewasa, berbagi cerita sembari menikmati teh dan sarapan pagi buatanmu, bersama si buah hati yang telah pandai mengeja panggilan kita berdua. Apakah ada surga yang lebih indah daripada itu? kalaupun ada, aku akan memilih surgaku sendiri, bersamamu.

Kepada pemilik sunyi, malam melantunkan jiwanya, disela deru angin yang sekilas melintas, menggoyangkan ranting-ranting rapuh di sudut jalan. Malam yang telah melupakan lamunan, mungkin karena terlalu takut untuk berjumpa pagi. Rembulan yang berpaling dari gemerlap, hilang temaramnya di tepi subuh, tersisa hening karena selebihnya hanya rindu. Sebab rindu akan selalu bicara pertemuan. Aku, Kau, Tuhan.


ekospinach ITpreneur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar