Minggu, 02 Februari 2014

Rp172,9 MILIAR Untuk Beasiswa Kaltim Cemerlang 2014



Kepemimpinan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama wakilnya Mukmin Faisyal telah dilantik pada 17 Desember 2013 lalu akan tetap mengucurkan program Beasiswa Kaltim Cemerlang untuk periode 2014-2018. “Program Beasiswa Kaltim Cemerlang yang sudah digulirkan pada periode 2009-2013 akan tetap dilanjutkan dalam periode 2014-2018 karena program ini untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) H Musyahrim. Program Kaltim Cemerlang yang berarti cerdas, merata dengan prestasi gemilang, merupakan upaya Pemprov Kaltim memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa bukan hanya untuk warga Kaltim, tetapi juga untuk warga Kalimantan Utara (Kaltara), provinsi baru hasil pemekaran dari Kaltim. 

Guna pemerataan penerima beasiswa, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2014-2018, sistem pendaftaran untuk memperoleh beasiswa mendapat revisi, yakni yang sebelumnya semua pendaftarannya dilakukan melalui internet, maka ke depan untuk kawasan perbatasan dan daerah terpencil dilakukan secara manual. Untuk daerah perkotaan, pendaftaran guna mendapatkan beasiswa tetap dilakukan secara online, tetapi di kawasan perbatasan dan daerah terpencil yang belum mendapatkan akses internet, maka dilakukan kerja sama dengan dinas pendidikan di kabupaten untuk mendata pelajar dan mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa. Beasiswa Kaltim Cemerlang diberikan kepada pelajar berprestasi dan tidak mampu, termasuk kepada mahasiswa berprestasi dan tidak mampu di semua program studi sehingga terjadi pemerataan penyalurannya. Selain menyalurkan beasiswa, pihaknya juga tetap mengembangkan sekolah unggulan yang tersebar di kabupaten dan kota, pasalnya sekolah unggulan untuk memberikan pelayanan kepada siswa unggul. Hal ini perlu dilakukan karena perkembangan pendidikan bagi siswa unggul tidak akan maksimal jika hanya dididik setara dengan standar pendidikan yang ada, pasalnya dalam pendidikan di sekolah umum dilakukan penyamarataan.

Pengembangan sekolah unggulan bukan berarti mengecilkan kualitas pendidikan pada sekolah konvensional atau sekolah  umum. Sekolah konvensional kualitasnya bagus, tetapi tidak cocok untuk siswa unggul. Bagi siswa yang tingkat kecerdasannya umum tetap bersekolah di sekolah konvensional, tetapi bagi siswa unggul sebaiknya dididk di sekolah unggulan.

Pada 2014 Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran sangat fantastis untuk beasiswa, yakni mencapai Rp172,9 miliar yang diperuntukkan bagi 52.667 pelajar dan mahasiswa baik berupa beasiswa prestasi maupun beasiswa tidak mampu. “Beasiswa Kaltim Cemerlang dari Pemprov Kaltim pada 2014 ini mengalami kenaikan ketimbang tahun sebelumnya, yakni pada 2013 diberikan kepada 31.116 penerima dengan total beasiswa senilai Rp149 miliar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim. Alokasi beasiswa dan stimulan yang sebesar Rp172,9 miliar itu terdiri Beasiswa Kaltim Cemerlang sebesar Rp125 miliar untuk 50.000 penerima, pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi, yakni siswa SMAN 10, Mitra Pasiad dan Studi Luar Negeri sebanyak Rp26,17 miliar bagi 697 orang. Kemudian untuk beasiswa kualifikasi guru sampai menyesaiikan strata satu dan strata dua (S1 dan S2) senilai Rp19,93 miliar untuk 1.480 orang, dan beasiswa Tutor Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) senilai Rp1,83 miliar bagi 490 orang.

Dia juga mengatakan bahwa dalam penyaluran beasiswa di tahun 2013 dan tahun-tahun sebelumnya telah dilakukan evaluasi, sehingga dalam penyaluran beasiswa mulai 2014 dan seterusnya akan lebih baik. Evaluasi dilakukan agar penerimanya lebih tetap sasaran dan bermanfaat, sehingga mulai 2014 akan dilakukan dengan memberikan kuota tertentu di setiap  perguruan tinggi negeri dan swasta, atau proses seleksi dan usulan dilakukan pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim dan Kaltara. Diterapkannya sistem tersebut diharapkan masing-masing kabupaten dan kota, perguruan tinggi, dan sekolah dapat menentukan kuota mereka, siapa yang berhak menerima. 

Meski begitu, Pemprov Kaltim tetap akan mengelola penerimaan beasiswa yang telah diprogramkan, seperti untuk mahasiswa di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan dan mahasiswa di Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) di Kabupaten Kutai Kartanegara. Saat ini semua mahasiswa ITK masih melakukan kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, sedangkan mahasiswa ISBI masih menumpang kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, tetapi jika Kampus ITK dan ISBI sudah terbangun, maka mereka akan pindah ke Kaltim.
ekospinach ITpreneur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar