Peningkatan kredibilitas Ujian Nasional (UN) mutlak dilakukan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), terutama dengan
adanya rencana penghapusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) jalur tertulis.
Hal ini disampaikan Dirjen Dikti Djoko Santoso ketika berbincang dengan okezone belum lama ini. Djoko menyebutkan, mulai tahun depan ada yang berbeda dengan pelaksanaan SNMPTN.
"Waktu
pelaksanaan pasti tiap tahun berbeda. Namun, untuk tahun depan, jalur
tulis SNMPTN sudah tidak ada lagi. Jadi penerimaan mahasiswa baru di PTN
hanya melalui dua jalur, yakni SNMPTN jalur undangan dan jalur
mandiri," kata Djoko di kantornya, Kemendikbud, Senayan, Jakarta
Selatan.
Mengenai komposisi, lanjutnya, tetap sama dengan tahun ini. Artinya, SNMPTN memiliki peran dominan dibandingkan jalur mandiri.
"Komposisinya
tetap 60-40 untuk jalur undangan dan mandiri. Kalau tahun ini 60 persen
masih terbagi dua antara jalur undangan dan tertulis tapi mulai tahun
depan, penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi nasional hanya
berdasarkan nilai UN dan rapor," ujarnya menjelaskan.
Menurut
Djoko, kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan fungsi UN dan
integrasinya dengan perguruan tinggi. Dia menyebutkan, untuk
mengaplikasikan kebijakan ini dibutuhkan UN dengan tingkat kredibilitas
yang tinggi.
"Untuk itu, kami terus berupaya meningkatkan
kredibilitas UN setiap tahunnya. Sehingga ketika kebijakan ini
diterapkan, PTN tidak lagi meragukan UN sebagai salah satu syarat
penerimaan mahasiswa baru," tutur Djoko.
Mantan Rektor Institut
Teknologi Bandung (ITB) ini mengungkapkan, meski ujian tertulis
ditiadakan, ujian keterampilan akan tetap dilaksanakan. "Untuk jurusan
atau bidang studi yang menuntut adanya ujian praktik, ujian keterampilan
akan tetap dilakukan," ujarnya.
Sumber : kampus.okezone
Senin, 02 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar