BAYANGKAN kamu berada dalam situasi ini, hari sudah
sore dan kamu tidak yakin dengan materi ujian untuk besok. Mau ke kampus
dan menemui dosen mata kuliah tersebut, kamu khawatir dosenmu sudah
pulang. Ketika kamu memutuskan menulis email untuk dosenmu, kamu pun
bingung harus menulis email seperti apa.
Mengirim email ke
dosen mungkin terlihat menakutkan, terutama jika dosen itu tidak
mengenalmu secara pribadi. Tetapi, beberapa prinsip umum yang dilansir USA Today, Kamis (29/3/2012) ini dapat membantumu membangun komunikasi dengan sang dosen tanpa khawatir menghadapi rasa malu.
Formal
Selalu
menggunakan salam yang tepat ketika menyapa dosenmu melalui email,
bahkan jika kamu mengenal dosen tersebut secara pribadi. Gunakan frase,
"Yang terhormat" dan lanjutkan dengan sapaan yang akan kamu gunakan
ketika berbicara langsung dengan dosenmu. Misalnya, "Yang terhormat Ibu
____ atau Yang terhormat Bapak ____.
Perkenalkan diri
Perkenalan
dirimu dengan jelas dan spesifik dengan menyebut nama lengkapmu, serta
mata kuliah apa dan jadwal kuliah yang kamu ikuti. Hal ini penting kamu
lakukan karena seorang dosen bisa mengajar lebih dari dua kelas dan
ratusan mahasiswa tiap semester.
Menyeluruh
Setiap
kali mengirimkan pesan, kamu harus memiliki dua hal: tujuan dan
audiens. Audiensmu di sini adalah dosen, yang merupakan sosok otoritas.
Tujuanmu
mengirim email bisa jadi berbagai hal, dari klarifikasi tugas hingga
meminta perpanjangan waktu pengumpulan tugas. Apa pun tujuanmu, kamu
perlu mengantisipasi pertanyaan dosen yang mungkin muncul dari pesan
yang kamu sampaikan. Contohnya:
Yth Bapak Andri,
Nama
saya Sari Mustika dan saya mengikuti mata kuliah Pengantar Ekonomi
setiap Senin jam 8 pagi. Saya absen pada kuliah terakhir karena sakit
dan ingin mengetahui tugas untuk minggu ini. Silabus hanya berisi daftar
tugas membaca, tapi saya ingin memastikan tidak ada tugas yang harus
dikumpulkan Kamis ini. Terima kasih atas bantuan Anda.
Hormat saya,
Sari Mustika
Contoh
di atas menunjukkan bahwa Sari telah mempelajari silabus kuliah. Hal
ini menghemat waktu dan memungkinkan para dosen untuk hanya menjawab,
"Ya, ada tugas tertulis dan itu adalah _____" atau "Tidak ada tugas
tertulis."
Berlaku baik
Dosen adalah
manusia biasa juga. Mereka memiliki teman, keluarga, hobi dan makanan
favorit. Jadi, ketika kamu mengirim email ke dosen, ingat bahwa kamu
tidak menulis untuk suatu entitas, bangunan, atau komputer; kamu
berkomunikasi dengan orang yang nyata. Bersikap baiklah, berterima
kasih, dan jangan pernah menuntut.
Kalimat "Saya menunggu kabar
Anda secepat mungkin," bernada menuntut, memaksa, dan memberikan
perintah langsung. Dan ini adalah sesuatu yang harus kamu hindari. Ingat
juga, kamu sedang berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.
Akan
lebih baik jika kamu menulis, "Saya mengharapkan kabar dari Anda
seluangnya waktu Anda." Ini menyampaikan rasa hormat dan kesadaran.
Sikap
seperti ini akan membentuk niat baik dan rasa hormat serta meningkatkan
kemungkinanmu untuk menerima bantuan yang kamu butuhkan. Jangan lupa
untuk mengucapkan terima kasih kepada dosenmu di akhir email, sebagai
penanda hubungan yang baik.
Koreksi emailmu
Ini
adalah langkah paling penting dan terakhir kamu lakukan sebelum menekan
tombol "kirim". Pastikan suratmu itu bernada profesional dan
menunjukkan kepedulian.
Sebuah email penuh kesalahan dan
struktur kalimat yang salah pasti akan langsung membuat marah dosen yang
sibuk. Lagi pula, jika tulisanmu tidak jelas, pembacanya harus bekerja
untuk memahami apa yang ingin kamu sampaikan.
Pastikan kamu
menulis email yang singkat, jelas, dan mudah dibaca. Gunakan kalimat
sederhana (subjek-kata kerja-objek), kemudian koreksilah suratmu untuk
kesalahan ejaan dan gramatika lainnya.
sumber : kampus.okezone.com
Jumat, 30 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar